

KABARKKEMIRI,
Kejadian tidak menyenangkan dialami gadis berkebutuhan khusus
berinisial TP warga Kecamatan Kemiri. Bagaimana tidak, gadis disabilitas
tunarungu dan tunawicara ini diduga diperkosa kenalannya di media
sosial.
Tak hanya itu, setelah mengalami dugaan pemerkosaan tersebut, TP mengalami pendarahan hebat di bagian alat vitalnya. Bahkan Puskesmas dan salah satu rumah sakit di Purworejo tak sanggup menanganinya dan hingga dirujuk ke RSUD Tjitrowardoyo Purworejo.
Dikutip, purworejo24.com Kejadian rudapaksa tersebut dialami TP setelah kenal dengan seseorang di media sosial. Meski kurang bisa berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, TP mampu mengoperasikan ponsel dan media sosial.
S, ayah korban menjelaskan, kejadian bermula pada tanggal 6 Juni 2022 yang lalu, TP diantar ke sebuah kedai es di dekat alun-alun Kecamatan Kemiri tempat biasa TP bermain. TP diantar pada pukul 09.00 WIB, kemudian S pergi ke Puskesmas setempat untuk periksa kesehatan.
Setelah pulang dari Puskesmas, S kemudian pulang ke rumah dan baru menjemput TP pada pukul 16.00 WIB. Betapa kagetnya S mengetahui anaknya sudah tidak ada di kedai es tempat anaknya bermain.
“Sampai disana penjaganya bilang kalau sudah dijemput orang dan berjalan ke arah Kutoarjo,” kata S saat ditemui di rumahnya pada Kamis 5 Januari 2023 sore.
Mengetahui anaknya tidak ada ditempat, S lantas mencari ke semua tempat yang pernah dikunjungi oleh TP. Tak membuahkan hasil, kemudian S meminta bantuan keluarganya di rumah dan kepala desa untuk mencari keberadaan TP.
“Bersama keluarga dan minta bantuan Pak Lurah saya cari sampai jam 02.00 WIB pagi juga tidak ketemu,” kata dia.
Karena waktu sudah malam menjelang pagi, rombongan kemudian memutuskan untuk mencari keesokan harinya. Dengan masa yang lebih banyak pencarian TP kembali dilakukan.
Pada pukul 08.15 WIB akhirnya TP ditemukan sedang berjalan di pojok alun-alun Kemiri ke arah barat dengan sempoyongan. Malangnya, korban kembali dengan keadaan pendarahan hebat di alat vitalnya.
“Sudah dalam keadaan sempoyongan dan banyak darah, terus saya bawa ke Puskesmas tapi tidak sanggup dirujuk ke RS Palang Biru juga tidak sanggup akhirnya dirujuk ke RSUD (Tjitrowardoyo) Purworejo,” kata S sembari berkaca-kaca menceritakan kejadian yang dialami anak.
SF tokoh desa setempat yang ikut dalam pencarian TP tersebut menambahkan, korban sempat menjalani rawat inap di RSUD Tjitrowardoyo selama satu hari. Kemudian dari pihak keluarga dibantu pihak desa melaporkan kejadian tersebut ke Polres Purworejo pada 10 Juni 2022 yang lalu.
“Tanggal 9 Juni kita mengadukan tapi disarankan melakukan pelaporan pada tanggal 10 Juni 2022,” kata dia.
Meski sudah lapor ke aparat kepolisian, terhitung sudah setengah tahun, pihak berwajib sampai saat ini belum bisa menangkap pelaku. Pihak keluarga dan tokoh desa setempat berharap polisi bisa segera menangkap pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal.
“Sampai sekarang belum ada ditemukan pelakunya, sudah setengah tahun kita menunggu,” kata SF.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Purworejo AKP Kusen Martono saat dikonfirmasi membenarkan kasus dugaan tindak pidana perkosaan tersebut. Saat ini pihaknya telah melakukan penyelidikan dan telah memeriksa beberapa saksi.
“Masih kita tangani di Polres, sudah kita lakukan penyidikan,” kata Khusen.